5 Teknik Budidaya Bawang Dayak Dalam Polybag, Anti Gagal!

Teknik Budidaya Bawang Dayak Dalam Polybag – Nama bawang dayak saat ini sedang naik daun. Bawang dayak memiliki nama ilmiah Eleutherine bulbosa dan merupakan famili dari Iridaceae. Bawang dayak juga di kenal dengan sebutan bawang sabrang. Bawang dayak adalah tanaman berumbi seperti bawang pada umumnya, tumbuh dengan rumpun daun seperti rumput setinggi 15 – 75 cm.

Tanaman ini sering dipanen dari alam untuk penggunaan lokal sebagai obat. Bawang dayak adalah elemen penting dari ilmu pengobatan Indian di Amerika dengan berbagai kegunaan dan khasiat yang ampuh dalam mengobati berbagai macam penyakit.

Bawang dayak sering dibudidayakan di kebun-kebun yang dipelihara oleh suku Indian, dan juga cukup banyak ditanam di daerah tropis sebagai tanaman hias. Di Indonesia sendiri, bawang dayak dapat tumbuh subur di Kalimantan. Oleh karena itulah, tumbuhan ini memiliki sebutan populer sebagai bawang dayak yang mengambil referensi dari nama suku pedalaman di Kalimantan.

Bawang dayak ideal di tanam pada kondisi lingkungan dengan suhu rata-rata harian 27-35 °C, dengan paparan sinar matahari penuh dan kelembaban 45%-66%. Bawang dayak menyukai media tanam yang gembur namun tidak terlalu banyak air. Air yang terlalu banyak justru akan merusak dan membusukkan umbinya.

Bawang dayak juga dapat di tanam dalam polybag, dan terdapat beberapa teknik budidaya bawang dayak dalam polybag yang akan dijelaskan selanjutnya.

Manfaat Bawang Dayak Untuk Kesehatan

Umbinya bersifat antibakteri, demulsen, dan hemostatik. Bawang dayak dapat digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi penyakit termasuk sakit tenggorokan, pertusis, bisul, impetigo, penyakit kuning, hemoptisis, perdarahan uterus, trauma, luka, aborsi, anemia, sakit kepala dan fotopsia.

Umbi bawang dayak yang berwarna merah dapat dihaluskan dan dicampur dengan air kemudian diminum untuk membunuh parasit usus dan cacing. Getahnya dicampur dengan garam dan digunakan sebagai obat epilepsi.

Jika di aplikasikan secara eksternal, umbi bawang dayak dapat digunakan dengan cara dibalurkan pada permukaan tubuh yang sakit, misalnya untuk mengobati keseleo, untuk mendorong sikatrisasi luka, dan untuk tired blood (suatu kondisi di mana konsentrasi sel darah merah atau jumlah hemoglobin terlalu rendah untuk memasok oksigen yang cukup ke jaringan tubuh)

Umbi bawang dayak yang dihaluskan kemudian dicampur dengan minyak kelapa dapat digunakan untuk mengobati luka terinfeksi.

Umbi bawang dayak didokumentasikan secara luas dalam literatur ilmiah dan herbaria sebagai pengobatan untuk diare berdarah, hemoragik dan luka terbuka, dan bahkan sebagai obat kontrasepsi.

Pada suku Dayak, umbi bawang ini digunakan untuk meningkatkan produksi ASI serta pengobatan diabetes, kanker, stroke, hipertensi dan gangguan seksual.

Ada banyak lagi manfaat bawang dayak yang tidak dapat di jelas satu persatu disini. Oleh karena itulah, bawang dayak menjadi komoditas yang di buru oleh masyarakat pada saat ini.

Teknik Budidaya Bawang Dayak Dalam Polybag

Bawang dayak dapat ditanam dan dibudidayakan secara mandiri di dalam polybag. Bagi kamu yang ingin mempelajari teknik budidaya bawang dayak dalam polybag, penjelasan berikut ini mungkin akan bermanfaat.

Mempersiapkan polybag dan media tanam

Polybag yang sebaiknya digunakan adalah polybag berukuran 1 liter. Polybag dengan ukuran seperti ini dapat menampung 2-3 rumpun bawang dayak, walau pun idealnya polybag seukuran ini hanya di isi 1 rumpun saja jika kamu menginginkan pertumbuhannya bisa maksimal.

Untuk media tanamnya, kamu bisa membuat substrat sekam bakar, cocopeat (serbuk kulit kelapa), dan pupuk organik dengan volume yang sama (1:1:1). Sebaiknya, substrat dipasteurisasi sebelum digunakan.

Sebelum umbi ditanam, sebaiknya umbi-umbi dicelup Dithane F-45 selama kurang lebih 5 menit untuk mencegah terjadinya infeksi jamur.

Penempatan polybag

Tempat penanaman terbaik untuk bawang dayak adalah rumah kaca, karena bawang dayak membutuhkan banyak sinar matahari untuk tumbuh, namun rentan membusuk karena kelebihan air. Jika tidak tersedia rumah kaca, maka sebaiknya bawang dayak di letakkan pada tempat yang terkena sinar matahari langsung, namun tetap diawasi agar tidak diguyur hujan.

Pemupukan bawang dayak dalam polybag

Pemupukan per pot polybag dapat menggunakan NPK padat yang dijual secara umum dengan jumlah 1 sampai dengan 3 gram per polybag. Pupuk dapat diberikan saat tanam dan 8 minggu setelah tanam.

Pemupukan pada saat tanam menggunakan NPK dengan proporsi nitrogen, fosfor, dan kalium yang seimbang (16-16-16). Pemupukan pada umur 8 minggu setelah tanam, yaitu saat tanaman memasuki fase generatif, digunakan NPK dengan proporsi kalium yang lebih tinggi (12-12-17).

Penyiraman bawang dayak

Tanaman dapat disiram setiap dua hari dan kita harus sering memperhatikan gulma yang mungkin tumbuh. Segera cabut gulma jika di temukan agar tidak mencuri nutrisi pada media tanam.

Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah >90% tanaman sudah mulai berbunga. Umbi bawang dayak yang dipanen biasanya dicuci bersih, dipotong-potong tipis dan dikeringkan pada suhu rendah. Selanjutnya, bawang dayak dapat dijual atau diolah sesuai kebutuhan.

Demikian sedikit ulasan tentang teknik budidaya bawang dayak dalam polybag. Semoga bisa memberikan manfaat ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *